Menjelajah Ujung Tenggara Pulau Lombok

Jika ada orang yang berpendidikan tinggi dan ada orang yang banyak menjelajahi tempat di dunia, maka saya lebih tertarik berguru kepada orang yang kedua.

img_9087-01

Tanjung Ringgit selalu membuat beberapa teman kantor agak manyun. Hehehe. Entah mereka memang benar-benar pernah kesana atau tidak, Tanjung Ringgit, kata mereka, adalah tempat paling terpencil, paling terasing di Lombok. Tapi memang indah sih, kata mereka lagi. Setidaknya ada dua tempat yang menjadi icon di kawasan Tanjung Ringgit, yaitu Tanjung Ringgit itu sendiri dan Pantai Tangsi atau yang lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai Pink Beach. Continue reading

Enam Jam Menuju Gunung Padang

Gunung Padang, sudah lama rasanya ingin pergi ke tempat ini. Sejak menjadi populer pada tahun 2014, situs megalitikum Gunung Padang menjadi salah satu tujuan utama lokasi wisata. Daya tarik tempat ini adalah adanya batu-batu berbentuk balok yang berserakan. Melihat beberapa foto di internet, saya sangat penasaran ingin berkunjung kesana.

IMG_2406

Continue reading

Menabur Benih Kejujuran

Selamat berjuang, kalian pasti bisa

Selamat berjuang, kalian pasti bisa

Ketika ujian berlangsung, saya menyaksikan siswa yang ceria, kepala sekolah yang percaya, pengawas yang menentramkan, guru yang setia serta orang tua yang peduli. Meski SD Inpres Batulai bukanlah sekolah dengan  nilai ujian yang setinggi langit, meski demikian kami bangga menjaga integritas Continue reading

Keong Mas dan Pengajar Muda

Escargot de Batulai

Escargot de Batulai

Ini bukan kisah balapan lari antara keong dengan pengajar muda. Ini adalah kisah seorang guru karnivora yang hidup di masyarakat vegetarian. Tiada hari tanpa tumis kangkung atau sawi sementara hewan ternak seperti babi, kambing dan sapi berkeliaran di luar sana “kenapa mereka tidak dimakaaaaan?” batin guru ini. Guru ini mencari-cari sumber protein, dan akhirnya berjumpa dengan hewan mungil musuh petani di Desa Kuli. Yaaa,,, Keong Mas, bukan santapan asing, karena di Jogja banyak angkringan yang menjual sate keong. Dengan campuran bumbu-bumbu seadanya, daging keong mas ini terasa sangat mewah di lidah. Pantas saja orang Perancis sangat suka escargot (siput). Rasa dagingnya beda tipis dengan kerang.Dengan hati was-was takut keong ini mengandung racun, guru ini menawarkan masakan amatirnya ke beberapa kerabat dan tetangga. Mereka bilang sangat enak. Lima jam berlalu dan tubuh kami tidak merasakan reaksi apapun. Finally, escargot for protein!

Muridku yang istimewa

Jekson sedang asik menggambar ketika pelajaran matematika

Jekson sedang asik menggambar ketika pelajaran matematika

Namanya Jekson, muridku kelas 3. Sulit berbicara, tidak bisa baca, sulit berkomunikasi, dan sangat pemalu. Konon, ketika kecil dia sempat hilang beberapa hari dan ditemukan di sebuah gua yang ada di pegunungan sebelah desa. Masyarakat menganggap hal itulah yang membuat Jack menjadi anak yang istimewa (bukan cacat mental seperti yang orang lain bilang). Sempat akan dimasukan ke SLB, tapi dia tidak mau. Dia tidak pernah absen datang ke sekolah bahkan terhitung siswa yang paling awal datang ke sekolah. Meskipun memiliki keterbatasan dalam beberapa hal, Jekson punya bakat di bidang lain, yaitu menggambar. Bahkan hasil gambarnya terlihat lebih realistis dibandingkan dengan teman-teman sekelasnya yang ‘normal’. Ketika pelajaran matematika berlangsung, Jek asik dengan pensil warna, crayon, dan kertas. Yang membuatku bahagia, teman-temannya menyadari kondisi Jek yang istimewa. Tidak ada hinaan apapun kepada Jek. Mungkin itulah yang membuat Jek nyaman di SD Inpres Batulai daripada harus bersekolah di SLB.

Semoga Cepat Sembuh Sefine

Selfine dan rumah kecilnya

Selfine dan rumah kecilnya

Namanya Sefine, sudah kelas 3, sudah 2 kali tahan kelas, belum bisa membaca, tukang ngadu, dan tukang pukul. Trouble maker di dalam kelas. Berkali-kali mendapat sangsi, sikapnya masih sulit dirubah. Tapi sudah dua hari ada sesuatu yang hilang. Oooh iya, anak ini satu-satunya yang bersalaman cium tangan kalau pulang kelas. Anak ini satu-satunya yang selalu mengambilkan peralatan mengajarku yang sering jatuh ketika berjalan dari kantor ke dalam kelas. Anak ini yang paling keras kalau menyapaku di jalan. Semua itu tidak terasa selama dua hari ini. Oooo ternyata Sefine sedang sakit demam. Ia seorang diri, hanya anjing yang menemani di rumah mungilnya di perkampungan transmigrasi lokal istua yang sepi. Orang tuanya entah kemana, ia pun tidak tahu. Sefine yang sedang kedinginan menutupi tubuhnya dengan selimut.Semoga cepat sembuh ya Sefine.

Ayah Angkatku

Pak Marten sedang membuat Haik atau ember dari daun lontar

Pak Marten sedang membuat Haik atau ember dari daun lontar

Namanya Marten Suilima, jabatannya maneleo (kepala suku) di Kampung Batulai. Dia bapakku selama ada di Rote. Walaupun kepala suku tapi dia tidak pernah memanfaatkan jabatannya semena-mena. Terbukti ketika kerbaunya yang berjumlah lebih dari 20 ekor menginjak-injak lahan semangka milik warganya ia tetap terkena denda, dan membayarnya. Pak Marten memang pendiam, tapi dia tidak pernah diam ketika aku sedang sulit. Dia pemanjat pohon lontar yang hebat. Hampir setiap pagi tersedia tuak segar (air sadapan lontar) untuk ‘bahan bakar’ sepeda.