Menuruni Gunung Rinjani Melalui Jalur Torean

“Kalian Yakin Lewat Torean? Jangan Cari Hal”

“Hati-hati Torean itu berbahaya, banyak jurang kiri kanan”

“Hmmmmm Torean ya?”

Tapi siapa yang bisa menolak melewati jalur yang indah ini. Siapa yang bisa menggelengkan kepala untuk berjalan di antara dua bukit berselimutkan sabana dan edelweis. Siapa juga yang tidak mau menyaksikan air terjun di kanan kiri. Aaaah Torean,,,!! kamu tidak semenakutkan yang orang lain bayangkan. Tetaplah sunyi, tetaplah hening. Agar keindahanmu dapat dinikmati dengan syahdu.

Santai bro, gak semenakutkan yang terlihat di gambar kok. Kalau jatuh gak langsung ke Sungai Kokoq Putih (hahahaha)

Pemandangan Khas Jalur Torean

Akhirnya, saya pernah menapaki Puncak Gunung Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3762 meter di atas permukaan laut. Rinjani adalah gunung berapi tertinggi ke dua di Indonesia, sehingga akan menjadi kebanggaan tersendiri bila dapat hinggap di puncaknya.

Rinjani yang terletak di Pulau Lombok banyak diklaim sebagai gunung dengan pemandangan terindah. Mengapa bisa begitu? Karena Gunung Rinjani adalah gunung yang one stop services, lengkap. Ada padang savana, ada hutan belantara, ada air terjun, ada air panas, ikan, dll.

Gunung paling keren di Indonesia

Gunung paling keren di Indonesia

Ngeri juga ya jalur summitnya

Ngeri juga ya jalur summitnya

Impian ku bisa sampai sini akhirnya tercapai

Impian ku bisa sampai sini akhirnya tercapai

Ngomong-ngomong soal keindahan Rinjani, saya akan menceritakan pengalaman saya turun gunung melalui jalur Torean. Lho kok turun, naiknya kenapa gak diceritakan? Nah kalau urusan naik sih sama aja sebenarnya. Aku dan 6 orang teman lainnya serta dua orang porter mendaki melalui jalur Sembalun. Jalur yang dipilih para pendaki pada umumnya. Cerita-ceritanya ya sama lah, lewatin padang sabana, masuk pos 3 ekstra, nanjak di bukit penyesalan, bikin kamp di Plawangan Sembalun, pertama kali liat Danau Segara Anak, berangkat malam sampai puncak, terus SELFIE, hehehe. Berhubung banyak yang menanyakan juga bagaimana pengalaman naik Rinjani, silakan baca cerita saya ketika Idul Fitri di Puncak Rinjani

Jalur Torean yang berhasil saya rekam menggunakan aplikasi Garmin Mobile XT di Nokia E7

                                                                    KAMI MEMILIH JALUR TOREAN!!!

Nah untuk turun, kalau biasanya orang-orang akan memilih Jalur Senaru, kami mencoba melalui Jalur Torean. Dimana sih jalur Torean itu?
Torean adalah nama salah satu tempat di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Jalur Torean terletak di antara dua bukit yaitu Plawangan Sembalun dan Pelawangan Senaru (Gunung Sangkareang). Wuiiiiih keren dong diapit dua bukit gitu?

YESSSSS, SANGAT-SANGAT KEREN.

Berada di antara dua bukit besar. Yakin nih mau lewat jalur Torean?

Berada di antara dua bukit besar. Yakin nih mau lewat jalur Torean?

Inilah yang membuat kami bernafsu melewati jalur Torean. Selama ini Torean dikenal sebagai jalur tradisional masyarakat Lombok Utara untuk mencapai Danau Segara Anak Rinjani. Jalur ini juga sering dilewati oleh umat Hindu Lombok untuk melaksanakan upacara Mulang Pekelem di Danau Segara anak.

Selamat Datang di Jalur Torean

Selamat Datang di Jalur Torean

Titik masuk jalur Torean terletak di dekat Danau Segara Anak agak condong ke arah Plawangan Sembalun. Perhatikan percabangan ke arah utara yang memang terlihat samar-samar karena terhalang rumput yang tinggi. Siapapun harus berhati-hati karena banyak sekali tisue berserakan serta ‘ranjau darat’ alias kotoran manusia pendaki yang mengira jalur ini adalah jalur menuju toilet alam.

Beberapa ratus meter kemudian, pemandangan keren dari dua bukit raksasa berselimut sabana sudah dapat kami lihat. Jalur Torean berada tepat diantara keduanya. Persis seperti jalur pintu angin raksasa, kabutpun sering terbang cantik di lembah ini.

Yeaaay, kereeen

Yeaaay, kereeen

Perjalanan terasa semakin menantang. Menjelang Goa Susu kami sempat salah jalur. Di percabangan yang juga terlihat samar akibat semak belukar, kami memilih jalur lurus yang merupakan bagian atas dari Goa Susu. Padahal jalur yang benar adalah belok kanan lalu turun ke bawah. Di bawah sudah tersedia kolam air hangat yang sangat sangat memanjakan tubuh. Kolam hangat ini berasal dari Goa Susu. Sebenarnya lurus bisa sih, tapi agak ekstrim, karena merupakan jalan pintas menuju Goa Susu. Goa Susu adalah goa yang sekaligus air terjun bersuhu panas. Keren kan? Di sekitar goa susu terdapat banyak kubangan air jernih yang juga bersuhu hangat. Luar biasa Gunung Rinjani ini, rasanya segar sekali bisa cuci muka di kubangan air hangat (Koordinat Goa Susu S8 23.312 E116 25.499)

Goa Susu

Goa Susu

Goa Susu dengan air terjun bersuhu panas

Goa Susu dengan air terjun bersuhu panas

Cuci muka dulu di kolam air hangat

Melepas jaket sejenak lalu cuci muka dulu di kolam air hangat. Huuuu segar sekali

Setelah cukup rileks, kami melanjutkan perjalanan kembali.Keindahan alam Gunung Rinjani semakin menjadi-jadi. Kami berjalan di antara Plawangan Sembalun dan Plawangan Senaru, kami terlihat sangaaaaat kecil. Meskipun disuguhi oleh pemandangan alam yang luar biasa keren harus tetap waspada dengan jurang. Kalimat “Anjeeeeeeer keren bangeeet” selalu diiringi seruan ” Hati-hati guys, sebelah jurang

“Hati-hati guys, sebelah jurang” kalimat yang sering kami dengar

Di sisi sebelah kiri, kami melihat sebuah air terjun yang cukup tinggi dengan debit air yang tidak terlalu banyak. Air terjun pertama yang kami jumpai bernama Pancor Mas. Air terjun ini cukup jauh dari jalur sehingga terlihat sangat kurus. Posisi melihat air terjun Pancor Mas ada di Koordinat S8 23.089 E116 25.771.

Air Terjun Pancor Mas yang kurus

Air Terjun Pancor Mas yang kurus

Selanjutnya, medan Jalur Torean menjadi semakin ekstrim. Di satu titik, kami melewati jalan yang lebarnya tidak sampai satu meter. Sisi kanan kirinya jurang dengan kedalaman sekitar 20 meter. Kami harus berhati-hati, apalagi batu-batu yang kami pijak tidak begitu stabil. Beruntung ada tanaman-tanaman yang dapat kami jadikan sebagai pegangan.

Jurangnya bikin ngilu-ngilu gimana gitu

Disini salah satu bagian yang agak rawan. Jalanan sempit yang kanan kirinya jurang. Jurangnya bikin ngilu-ngilu gimana gitu

Tidak jauh dari jurang itu kami kembali berjumpa dengan sebuah air terjun yang agak gemukan. Air terjun ini dikenal dengan nama Aik Genit. Ciri khas dari air terjun ini adalah adanya pipa air berwarna gelap yang menggantung di atasnya.

Air Terjun Aik Genit

Air Terjun Aik Genit

Setelah menyusuri bukit di sebelah timur alias Plawangan Sembalun, kami menyeberangi Sungai Kokok Putih dan berganti menyusuri bukit di sebelah barat. Sungai Kokok Putih berhulu di Segara Anak. Sungai ini berwarna cukup jernih dengan dasarnya yang berwarna putih, jingga hingga cokelat karena campuran belerang. Bagi masyarakat yang berada di hilir sungai, perubahan warna, aroma, dan debit Sungai Kokok Putih dijadikan pertanda aktivitas vulkanik Gunung Rinjani. Pada akhir tahun 2015, ketika Gunung Baru Jari di Rinjani Meletus, aliran Kokok Putih bertambah deras, berwarna keruh dan berbau belerang. Masyarakat sempat dilarang mengkonsumsi air sungai termasuk ikan-ikan yang hidup di dalamnya.

Sungai Kokok Putih

Sungai Kokok Putih

Menyeberang Ganteng

Menyeberang Ganteng

Menyeberang cantik

Menyeberang cantik

Haaaa, kondisi jalur semakin gila, berupa perbukitan sabana dengan jurang yang setia menemani. Jalur setapak yang menyusuri pinggiran bukit lebarnya gak seberapa, sementara disisi kanannya jurang. Keberadaan rerumputan yang agak tinggi membuat kami merasa nyaman. Kabut mulai tebal, dan Sungai Kokok Putih nun jauh di bawah sana semakin tidak terlihat. Dengan berselimut kabut, kami tetap berjalan dengan sangat hati-hati. Perlahan-lahan kabut mulai tersingkap, tertiup angin. Hamparan bukit terjal berwarna hijau nampak gagah berdiri di hadapan mata. Sungai Kokok Putih yang memang berwarna putih mulai nampak, seakan memberikan isyarat “di hadapan mu jurang dalam lhoooo

Kereeen

Kereeen

Ini bagian paling dramatis

Ini bagian paling dramatis

Begitu kabut tersingkap, hatiku dag dig dug tak karuan

Begitu kabut tersingkap, hatiku dag dig dug tak karuan

Santai bro, gak semenakutkan yang terlihat di gambar kok. Kalau jatuh gak langsung ke Sungai Kokoq Putih (hahahaha)

Santai bro, gak semenakutkan yang terlihat di gambar kok. Kalau jatuh gak langsung ke Sungai Kokoq Putih setidaknya akan gelinding-gelinding manja dulu di rerumputan (hahahaha)

Berada di antara dua lembah, ciri khas jalur Torean

Berada di antara dua lembah, ciri khas jalur Torean

Gimana? Kece bukan?

Gimana? Kece bukan?

Banyak pohon-pohon yang unik

Banyak pohon-pohon yang unik

Hari mulai sore, akhirnya kami menemui sepetak tanah datar yang digunakan sebagai tempat untuk mendirikan tenda. Kami berjumpa dengan rombongan Lombok Explorer yang juga mendirikan tenda di tempat yang sama. Di malam hari, mereka memberikan kami semangka kuning yang sangat segar. Aaaaah terima kasih kawan.

Di lokasi mendirikan tenda. Di belakang sana adalah rekan-rekan dari Lombok Explorer

Di lokasi mendirikan tenda. Di belakang sana adalah rekan-rekan dari Lombok Explorer

Paginya kami segera bergegas berangkat, setelah masak untuk sarapan pagi, kami berangkat agar tiba di tempat tujuan tidak terlalu sore. Tidak jauh dari tempat kami mendirikan tenda, kami menjumpai air terjun super kece yang menjadi ikon jalur Torean, air terjun Penimbungan. Air terjun ini berada di bawah jalur dengan aliran deras dan cukup dalam.

Inilah dia Ikon Jalur Torean, Air Terjun Penimbungan. Gambar diambil dari Koordinat S8 21.815 E116 26.359

Inilah dia Ikon Jalur Torean, Air Terjun Penimbungan. Gambar diambil dari Koordinat S8 21.815 E116 26.359

Setelah air terjun Penimbungan, kami sudah memasuki vegetasi yang cukup rindang. Kondisi jalan tidak terlalu terjal. Kami menjumpai beberapa pohon yang tumbang dan menghalangi jalan. Kawasan pemukiman mulai ditandai dengan adanya ladang jagung milik warga.

Oh iya karena terjal, di beberapa titik ada tangga dari kayu yang akan membantu para pendaki. tetap hati-hati ya

Oh iya di Jalur Torean akan dijumpai tangga yang terbuat dari kayu untuk membantu pendaki melewati beberapa titik yang terjal. Silakan lewat tapi harus tetap berhati-hati dan jangan merusak,

Memasuki vegetasi,

Memasuki vegetasi,

Mata air yang segar

Mata air yang segar (Gambar diambil dari koordinat S8 20.930 E116 26.940)

Percabangan jalan, mau ke desa Torean? silakan ambil kiri. Mau ke Pegadungan? Silakan ambil kanan. Kami akhirnya milih kanan.

Percabangan jalan, mau ke desa Torean? silakan ambil kiri. Mau ke Pegadungan? Silakan ambil kanan. Kami akhirnya milih kanan. Gambar diambil di koordinat S8 20.779 E116 26.963

Di jalur ke Pegadungan, kita akan menjumpai pipa air milik warga

Di jalur ke Pegadungan, kita akan menyusuri pipa air milik warga

IMG_8082-01

Ladang Jagung, pertanda sudahberada di luar zona konservasi

Akhirnya menemukan kiooooos, jajan jajan jajan

Akhirnya menemukan kiooooos, jajan jajan jajan

Yeay pick up yang membawa kita nih

Yeay pick up yang membawa kita nih

Catatan bagi siapapun yang hendak melalui Jalur Torean.

  1. Oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Jalur Torean adalah jalur tidak resmi untuk pendakian meskipun sering dilalui oleh masyarakat Lombok Utara untuk memancing atau ritual keagamaan. Selama perjalanan kami menjumpai anak kecil hingga nenek-nenek lewat jalur ini. So, jangan khawatir.
  2. Sama sekali tidak ada pos penjagaan seperti jalur Sembalun maupun Senaru. Pendaki harus benar-benar melakukan perhitungan terkait dengan air minum maupun lokasi tenda.
  3. Jika menggunakan porter, carilah porter yang sudah sangat berpengalaman, Di Jalur Torean terdapat beberapa percabangan yang bisa membuat pendaki tersesat. Sungai Kokok Putih dapat dijadikan patokan arah.
  4. Sangat tidak direkomendasikan melalui Jalur Torean ketika hujan. Beberapa bagian terdiri dari batu berlumut dan licin. Jika hujan lebat, lebih baik beristirahat.
  5. Jalur Torean adalah rute kabut maupun awan yang akan meluncur ke Segara Anak. Terkadang, jurang yang dalam tidak kelihatan.

28 thoughts on “Menuruni Gunung Rinjani Melalui Jalur Torean

  1. bagin says:

    halo mas tengakarta!
    terimakasih untuk FR rinjani-nya, Informatif dan menggambarkan sekali untuk jalur via toreanya,
    kebetulan sedang cari info dan berniar kesana dalam waktu dekat,
    kalau berkanan, bolehkah saya meminta log track gps koordinatnya?
    untuk panduan nanti saya jalan

    terimakasih sekali,
    salam rimba!

  2. Richan says:

    Thank you untuk kisahnya, dan saran2nya.. kereeen bgt asli. Jd pengen cepat2 kesana lihat lgs jalur torean hehehehe. Btw boleh nanya mas, untuk detail brp jam dibutuh kan untuk perjalanan sembalun-torean?

  3. indah says:

    brp jam kak turun dari segara anak?
    pake naik dulu ngga hehe, kalau rurun senaru kan harus naik dulu k.plawangan senaru baru turun

  4. Agoes says:

    Ijin share ya…
    Sekalian mau tanya :
    1. Bisa minta nomor porter via torean?
    2. Itinerary yg pas ketika cabut dari segara anak jam berapa?

Leave a comment