MEMANDANG JATILUHUR

Waduk Jatiluhur

Waduk Jatiluhur

Nama resminya memang Waduk Ir. Juanda, namun banyak orang mengenalnya sebagai Waduk Jatiluhur. Meski demikian, namanya tetap agung baik disebut Juanda maupun Jatilihur. Waduk Jatiluhur adalah salah satu waduk terbesar di Indonesia, meski penduduk setempat ada yang mengatakan bahwa waduk ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Menurut Wikipedia, Waduk Jatiluhur adalah waduk dengan limpasan air terbesar di dunia. Waduk ini terletak di Kabupaten Purwakarta sebelah barat jalan Tol Cipularang. Waduk Jatiluhur tidak sendirian karena didalam kawasan tersebut juga terdapat Waduk Cirata dan Waduk Saguling yang dibangun kemudian hari. Ketiga waduk tersebut sama-sama membendung aliran Sungai Citarum.

Waduk Jatiluhur memiliki banyak manfaat dan telah menghidupi jutaan orang. Waduk inilah yang membuat persawahan di kawasan lumbung padi nasional seperti Purwakarta, Bekasi dan Karawang  dapat ditanami padi dua sampai tiga kali per tahun.

Air yang sehari-hari digunakan oleh warga Jakarta juga bersumber dari Waduk Jatiluhur. Perusahaan nasional yang mengolah air di Waduk Jatiluhur adalah PT. Jasa Tirta II.

Waduk Jatiluhur juga menyimpan jutaan ikan yang dipelihara di dalam keramba. Ikan-ikan konsumsi seperti lele, nila, mas dan lain-lain telah menggerakan perekonomian pada masyarakat yang bermukim di sekitar waduk.

Derasnya aliran air yang sempat tertahan di Waduk Jatiluhur menghasilkan jutaan watt listrik yang diproses dalam Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Sumber energi alternatif ini telah menerangi kawasan Pulau Jawa dan berkontribusi positif terhadap pembangunan negara ini.

Keindahan Waduk Jatiluhur tidak hanya dapat dirasakan pada siang hari, pada malam hari lampu-lampu yang terdapat pada ribuan keramba apung milik masyarakat menyinarkan cahaya. Keindahan pada malam hari akan terasa begitu sempurna ketika bulan purnama ikut menyemarakkan langit di atas Waduk Jatiluhur

Pembangunan Waduk Jatiluhur seperti rekontruksi cerita Sangkuriang. Orang-orang berusaha membuat kumpulan air diantara pegunungan yang menjulang tinggi. Kawasan Waduk Jatiluhur terkenal akan keindahannya. Potensi lain yang tidak kalah hebat dari Waduk Jatiluhur adalah keindahan alamnya. Waduk ini dikelilingi oleh pegunungan. Jika berada di perbukitan sebelah utara waduk, kita dapat melihat tanggul Waduk Jatiluhur dengan latar pegunungan. Di sekitar waduk, masyarakat dapat menikmati keindahan danau sambil memancing, bersantai dibawah rindangnya pepohonan serta beberapa wahana wisata seperti ‘monorail’ dan permainan air. Pengunjung juga dapat menikmati rasanya naik kapal motor yang mengelilingi Waduk Jatiluhur. Kapal-kapal tersebut ada yang berukuran kecil maupun kapal yang berukuran besar seperti Kapal Jambal yang dapat disewa dengan harga Rp. 450.000 dengan jumlah penumpang maksimal 30 orang.

Leave a comment